Most Popular
This Week
Donggo
Secara historis orang bima atau dou mbojo dibagi dalam 2 (dua) kelompok masyarakat: Asli dan Masyarakat Pendatang. Masyarakat donggo atau...
Tari Sere
Pada masa kejayaan kesultanan Bima, banyak sekali tarian dan kreasi seni yang diciptakan. Secara umum, tarian tradisional Bima dibagi d...
Suku Mbojo
Suku Bima merupakan suku yang mendiami Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sukun ini telah ada sejak...
Sambori
Orang Sambori, adalah komunitas masyarakat yang termasuk bagian dari suku Bima, yang berdiam di desa Sambori kabupaten Bima provinsi Nusa...
Tari Wura Bongi Monca
Seni budaya tradisional Bima berkembang cukup pesat pada masa pemerintahan sultan Abdul Kahir Sirajuddin, sultan Bima ke-2 yang memerinta...
Popular Posts
Latest Stories
What is new?
Comments
What They says?
Latest News
Pemerintah Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat
Donggo
Dou donggo mendiami lereng-lereng gunung Lambitu yang di sebut donggo ele sementara dou donggo yang mendiami lereng gunung soromandi disebut donggo ipa, mereka tinggal disuatu perkampungan dengan rumah adat disebut Lengge di kelilingi pegunugan dan pembukitan serta panorama alam yang indah dan menarik untuk di nikmati.
Ciri khas masyarakat donggo atau Dou Donggo sering orang menilai bahwa masyarakat Donggo itu berwatak keras seperti batu karena logat bahasanya sangat keras dan unik seperti orang yang emosional dan warna kulit lelakinya agak lebih hitam, wanita bila keluar rumah membawa senjata tajam sekurang-kurangnya pisau.
Falsafah hidup dou Donggo senang hidup dalam kondisi pegunungan dan daratan tinggi. Rumah dibangun sangat tinggi sekitar 6 sampai 7 meter dengan ukuran kecil sekitar 3×4 meter dengan maksud untuk menyimpan panas, mata pencahriannya dengan berladang dan beburu. Rasa kekeluargaan dan sukuisme serta sifat gotong royong sangat erat.
Kondisi daerah donggo terdiri dari tanah, pegunungan yang berbatuan dan kerikil tajam, dibalik kebatuan tersimpan mata air yang suci dan jernih jauh dari polusi yang menumbuhkan jiwa masyarat donggo yang sebenarnya yaitu lugu polos dan suci walaupun berbatuan namun daerahnya sangat subur dan hasil melimpah dua.
Adat dan Budaya
Dibangun tempat tinggal sangat jauh beda dengan masyarakat lain, yaitu tinggi rumah sampai 7 meter dengan ukuran kecil sekitar 3×4 meter. Membangun rumah adat atau uma leme untuk ncuhi atau kepala suku dalam bentuk uma leme, berdindingkan atap seperti alang-alang dengan maksud menyimpan panas rumah ini terdiri dari empat tiang yang bersegi 8 (delapan) yang dibuta dari kayu sangga yaitu kayu yang bisa menolak bala dan bencana, rumah ini disebut juga rumah ncuhi atau uma ncuhi. Karena disinalah disimpan barang-barang sesembakan dan alat-alat kesenian.
Ruang yang bersegi delapan itu menujukan bahwa pemimpin yang brhak menjadi ncuhi yaitu orang yang guru waru.
Pakaian
- Kebesaran masyarakat donggo : hanya dapat dipakai pada upacara-upcara adat seperti: sasangi, kabusi rasa, ampa ncuhi, dapu, mpisi, kalero dan lain-lain. Bahkan dipakai di hadapan raja.
- Laki-laki (Masyarakat Biasa): Sangat beda dengan masyarakat lain laki-laki selembar baju hitam yang bergaris tegak lurus putih dengan berbentuk kimono yang berlubang pada lehernya dan lengan yang disebut kababu compo sendangkan bagian bawah disambung dengan rumbai-rumbai (jambo), rambut panjang diikat runcing dengan ro’o laju.
- Wanita (Masyarakat Biasa) : memakai ka’ba’bu adan tembe sangga dengan rambut di gulung (di sanggil) berbentuk bonggolan dan sisir yang dipake adalah dari tangan.
Warna pakaian has donggo adalah hitam berbelah biru juga ada beberapa bolangan merah dengan makna: warna hitam berarti keagungan, warna biru berarti kasisayang, warna merah berarti kejantanan, warna putih pada kimono berarti kesucian. Pakaian semacam ini adalah pakaian kebesaran atau keagungan.
Kesenian :
Kesenian yang disukai masyarakat donggo ipa mpisi dan kalero.
- Mpisi adalah sentuhan kaki akibat haru dan kecewa.
- Kalero adalah dendangan lagu ratapan.
About Unknown
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Popular Posts
-
DonggoSecara historis orang bima atau dou mbojo dibagi dalam 2 (dua) kelompok masyarakat: Asli dan Masyarakat Pendatang. Masyarakat donggo atau...
-
Tari SerePada masa kejayaan kesultanan Bima, banyak sekali tarian dan kreasi seni yang diciptakan. Secara umum, tarian tradisional Bima dibagi d...
-
Suku MbojoSuku Bima merupakan suku yang mendiami Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sukun ini telah ada sejak...
-
SamboriOrang Sambori, adalah komunitas masyarakat yang termasuk bagian dari suku Bima, yang berdiam di desa Sambori kabupaten Bima provinsi Nusa...
-
Tari Wura Bongi MoncaSeni budaya tradisional Bima berkembang cukup pesat pada masa pemerintahan sultan Abdul Kahir Sirajuddin, sultan Bima ke-2 yang memerinta...
Tidak ada komentar: