• Latest Stories

      What is new?

    • Comments

      What They says?

Gunung Tambora

Bagi Anda yang memiliki hobi tracking, mendaki Gunung Tambara bukan sekedar pendakian biasa. Tetapi perjalanan menelusuri titian sejarah. Letusan maha dahsyat pernah terjadi pada tahun 1815 silam. 

Menapaki sejarah tiga kerajaan yang terluluhlantahkan, yakni Kerajaan Sanggar, Kerajaan Tambora dan Kerajaan Pekat. Meniti jejak-jejak letusan yang menewaskan 92.000 jiwa. 
 
Karena kedahsyatan letusannya Tambora pun tercatat dalam sejarah dunia. Kehebatan letusannya menembus batas-batas akal pikiran manusia, tercatat sekitar enam juta kali kekuatan bom atom. Dari letusan inilah yang membentuk kawah dengan lebar sekitar 9 km, dan kedalaman 1.110 meter. Menyebarkan sekitar 150 km3 debu, hingga mencapai kejauhan 1.300 km.

Bila Anda berada di puncaknya, sejauh mata memAndang, Anda akan berdecak kagum. Bayangkan saat letusan itu terjadi, Jawa Tengah dan Kalimantan diselimuti debu hitam, meski dalam jarak sekitar 900 km dari pusat letusan, berjatuhan debu setebal 1 cm. Bongkahan letusannya melayang hingga mencapai ketinggian 44 km. Iklim dunia waktu itu berubah drastis. Menyebabkan tahun tanpa musim panas, suhu minimum setiap hari secara tidak wajar minjadi rendah di belahan bumi utara dari akhir musim semi hingga awal musim gugur. Kelaparan meluas karena gagal panen. Itulah sekelumit cerita dahsyatnya letusan Gunung Tambora yang melegenda sampai kapan pun.

Mendaki Tambora sebaiknya melewati Desa Kawinda To’i yang berada di Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, jarak tempuh lebih dekat. Sepanjang perjalanan Anda akan menjumpai masyarakat pencari madu alam. Menikmati Tambora seakan mengingatkan Anda pada padang rumput Afrika, atau menelusuri sepanjang pesisir Pantai Kerobih berupa batu karang yang bentuknya sangat indah dengan relief alami. Di bagian selatan, Anda akan disuguhi perbukitan dengan latar belakang pemandangan yang begitu memikat, sehingga sejauh mata memandang terlihat seolah hamparan permadani.

Tambora dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat udara dari Mataram, sekitar 1 jam menuju Bandar Udara Sultan Muhammad Salahudin Bima. Dari Bima dapat ditempuh melalui darat menuju Tambora berjarak 100 km melewati kecamatan sanggar dengan jarak tempuh perjalanan sekitar 3 jam. Sebagai alternatif Anda bisa menghubungi Saudara Yacub Wahab (Mobile: 081 237 004 171) atau Saudara Nurdin Tayeb (Mobile: 081 353 629 353). [Sumber: Kenali dan Cintai Bima]

About Unknown

Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply


Top