Most Popular
This Week
Donggo
Secara historis orang bima atau dou mbojo dibagi dalam 2 (dua) kelompok masyarakat: Asli dan Masyarakat Pendatang. Masyarakat donggo atau...
Tari Sere
Pada masa kejayaan kesultanan Bima, banyak sekali tarian dan kreasi seni yang diciptakan. Secara umum, tarian tradisional Bima dibagi d...
Suku Mbojo
Suku Bima merupakan suku yang mendiami Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sukun ini telah ada sejak...
Sambori
Orang Sambori, adalah komunitas masyarakat yang termasuk bagian dari suku Bima, yang berdiam di desa Sambori kabupaten Bima provinsi Nusa...
Tari Wura Bongi Monca
Seni budaya tradisional Bima berkembang cukup pesat pada masa pemerintahan sultan Abdul Kahir Sirajuddin, sultan Bima ke-2 yang memerinta...
Popular Posts
Latest Stories
What is new?
Comments
What They says?
Latest News
Pemerintah Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat
Istana Kesultanan Bima
Istana Kesultanan Bima sekarang dibangun di atas tanah dalam areal “asi tua” (Istana Sultan Ibrahim) pada tahun 1927 oleh Sultan Muhammad Salahuddin, Sultan Bima ke-14 yang memerintah tahun 1915-1951, menggantikan ayahnya, Sultan Ibrahim (memerintah tahun 1881-1915). Bangunan perpaduan konstruksi Eropa dan tradisional Bima tersebut, dirancang oleh arsitektur Ambon bernama Mr. Obzichter Pehatta.
Di dalam istana ini masih tersimpan benda-benda peninggalan raja dan sultan tempo dulu, seperti mahkota yang terbuat dari emas dan intan berlian, keris jabatan raja/sultan dan beberapa keris jabatan para pembesar kerajaan serta perabot rumah tangga lainnya.
Di bagian depan istana terdapat tiang bendera berbentuk perahu dan pintu gerbang lare-lare. Bagian timur terdapat istana baru atau asibou, bagunan berciri khas Bima tersebut terbuat dari kayu jati Desa Tololai. Oleh karenanya masyarakat Bima menyebutnya dengan “Jati Tololai”.
Di halaman istana sering dipergunakan untuk acara upacara adat Hanta U’a Pua dan Festival Kesenian Daerah.
Di sekitar bagunan istana sultan juga terdapat :
- Rumah kediaman sultan dan keluarganya yang saat ini berfungsi sebagai pendopo Bupati Bima.
- Lapangan Sera Suba atau lapangan tempat berlatihnya prajurit sultan.
- Masjid kesultanan Bima yang diberi nama Masjid Sultan Muhammad Salahuddin, di halamannya terdapat makam beberapa keluarga dan Sultan/Raja Bima.
- Di sebelah utara dan barat juga terdapat hotel melati, restoran, pos kepolisian serta pusat perbelanjaan.
About Unknown
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Popular Posts
-
DonggoSecara historis orang bima atau dou mbojo dibagi dalam 2 (dua) kelompok masyarakat: Asli dan Masyarakat Pendatang. Masyarakat donggo atau...
-
Tari SerePada masa kejayaan kesultanan Bima, banyak sekali tarian dan kreasi seni yang diciptakan. Secara umum, tarian tradisional Bima dibagi d...
-
Suku MbojoSuku Bima merupakan suku yang mendiami Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sukun ini telah ada sejak...
-
SamboriOrang Sambori, adalah komunitas masyarakat yang termasuk bagian dari suku Bima, yang berdiam di desa Sambori kabupaten Bima provinsi Nusa...
-
Tari Wura Bongi MoncaSeni budaya tradisional Bima berkembang cukup pesat pada masa pemerintahan sultan Abdul Kahir Sirajuddin, sultan Bima ke-2 yang memerinta...
Tidak ada komentar: