Most Popular
This Week
Donggo
Secara historis orang bima atau dou mbojo dibagi dalam 2 (dua) kelompok masyarakat: Asli dan Masyarakat Pendatang. Masyarakat donggo atau...
Tari Sere
Pada masa kejayaan kesultanan Bima, banyak sekali tarian dan kreasi seni yang diciptakan. Secara umum, tarian tradisional Bima dibagi d...
Suku Mbojo
Suku Bima merupakan suku yang mendiami Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sukun ini telah ada sejak...
Sambori
Orang Sambori, adalah komunitas masyarakat yang termasuk bagian dari suku Bima, yang berdiam di desa Sambori kabupaten Bima provinsi Nusa...
Tari Wura Bongi Monca
Seni budaya tradisional Bima berkembang cukup pesat pada masa pemerintahan sultan Abdul Kahir Sirajuddin, sultan Bima ke-2 yang memerinta...
Popular Posts
Latest Stories
What is new?
Comments
What They says?
Latest News
Pemerintah Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat
Mina Sarua
Minuman ini, bermanfaat sebagai obat atau biasa disebut minuman penghangat tubuh.
Mina Sarua bukan hanya sekedar minuman. Bahan-bahan yang terkandung di dalamnya antara lain Tape ketan dan rempah-rempah.
Pada musim hujan (dingin) minuman ini sangat baik untuk menjaga stabilitas tubuh, karena komposisinya mengandung bahan-bahan rempah alami.
Proses pembuatan Mina Sarua berlangsung selama dua hari. Campuran beras ketan dan ragi akan di diamkan selama satu malam. Paginya rempah-rempah antara lain Jahe, Merica dan Lada, di goreng. Lalu beras ketan yang telah menjadi tape ketan itu di campur dengan rempah yang telah di goring. Kemudian di masak bersama santan kelapa dan siap di sajikan.
Namun Mina sarua ini rasanya tidak nikmat tanpa pelengkap yaitu TaI Mina. TaI Mina ini dibuat terpisah dan berbahan dasar kelapa parut. Kelapa tersebut diolah dengan minyak dan campuran sedikit bumbu. Cara penyajiannya, Tai Mina dicampur atau di tabur dalam Mina Sarua.
Mina Sarua berasal dari kata Minyak Saruang, berupa minyak oles yang berfungsi sebagai obat keseleo, sakit perut, masuk angin dan beberapa manfaat lainnya, yang pertama kalinya di racik oleh orang Sumbawa.
Setelah beberapa orang Sumbawa itu merantau ke Bima, tepatnya di Wilayah Sila, merekapun membawa minyak Saruang untuk di perkenalkan pada warga setempat. Oleh orang-orang Bima, kemudian meracik obat tersebut menjadi minuman penghangat tubuh.
Akhirnya bahan dasar rempah minyak Saruang di padu dengan tape ketan. Karena dialeg Bima yang pada umumnya tidak kesampean, maka secara gamblang saja Minyak Saruang berubah nama menjadi Mina Sarua.
About Unknown
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Popular Posts
-
DonggoSecara historis orang bima atau dou mbojo dibagi dalam 2 (dua) kelompok masyarakat: Asli dan Masyarakat Pendatang. Masyarakat donggo atau...
-
Tari SerePada masa kejayaan kesultanan Bima, banyak sekali tarian dan kreasi seni yang diciptakan. Secara umum, tarian tradisional Bima dibagi d...
-
Suku MbojoSuku Bima merupakan suku yang mendiami Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sukun ini telah ada sejak...
-
SamboriOrang Sambori, adalah komunitas masyarakat yang termasuk bagian dari suku Bima, yang berdiam di desa Sambori kabupaten Bima provinsi Nusa...
-
Tari Wura Bongi MoncaSeni budaya tradisional Bima berkembang cukup pesat pada masa pemerintahan sultan Abdul Kahir Sirajuddin, sultan Bima ke-2 yang memerinta...
Tidak ada komentar: